robot petani padi

 "Untuk balapan kali ini kami mengikuti kompetisi KRTMI, cabang-cabang itu diminta untuk membuat robot petani padi. ​​Jadi robot harus dapat menanam, berjalan-jalan, menyiangi, menyiangi dan menengah-padi--padi- dan ukuran-pada-ukuran-itu-bahwa-bahwa-itu-bahwa-itu-dari-dari 50 × 50 cm. Selain itu, penilaian-kecepatan-dan-kecepatan-akselerasi-also-to-be- Penting dalam balapan dalam balapan ini, "kata Riza.


Riza-convying-convying-in-contemplating-to-400-partisipan-representative-from-various university di seluruh Indonesia melalui beberapa tahap termasuk pemilihan proposal.


Pelaporan Kemajuan dengan Mengirim Foto dan Visceo Petani Padi dan Final Final Terakhir-Yang Untuk babak final dan salah satu dari kami adalah kami. UBL mengirim tim yang kami beri nama 3R- (tiga-R)-yang terdiri dari tiga siswa dari program studi teknik mesin yaitu Putra Saheri, Nuryasid dan dan Aloisius. Sebenarnya, di sana adalah beberapa anggota lagi karena hanya ada 3 yang bisa pindah-who terdaftar dengan tiga orang dan lainnya membantu, "tambah Riza.


"November-tahun yang lalu kami juga berpartisipasi dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional 2018 dengan tema Industri 4.0 yang diadakan di ITB Bandung bekerja sama dengan Siemens. Kami merancang pengisi cair cair-atau otomatis otomatis dan menjadi 1 peserta dari luar Pulau Java yang berhasil menembus babak final. Dengan prestasi ini membuktikan bahwa program studi teknik mesin UBL, siswa dapat atau dapat bekerja dan berinovasi untuk memproduksi produk mesin dengan menggunakan teknologi robot yang telah menjadi tren saat ini, diharapkan bahwa begitu Produk ini nantinya dapat dikembangkan dan digunakan untuk teknologi pertanian di masyarakat, "menyimpulkan Riza, Kursus Robot: Sariteknologi

Comments