Robot Untuk Ventilasi
Universitas Gunadarma membuat terobosan di dunia kesehatan dengan memproduksi ventilator robot. Kemudian robot ini dapat membantu tenaga medis menyelamatkan pasien yang mengalami gangguan sistem pernapasan karena virus corona (COVID-19).
Sejumlah siswa dari berbagai fakultas. Seperti teknologi industri, kedokteran, dan ilmu komputer dan teknologi. Informasi dibantu oleh teknologi sari dan inti teknologi untuk terlibat langsung dalam penemuan ide ventilator robot dan mengembangkan penelitian bersama.
Bagaimana robot bekerja
Perkembangan alat bantu pernapasan ini. Dia terus mengatur secara otomatis.
Terutama dalam memproduksi udara atau oksigen berdasarkan ritme atau laju pernapasan (laju pernapasan),
dan tingkat persyaratan volume oksigen (volume tidal). Sehingga pasokan oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan saat menghirup atau menghembuskan udara.
"Tujuannya adalah untuk melihat tekanan dan volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan alat bantu pernapasan ini," katanya.
"Ini berarti, kami mencoba membantu program pemerintah di dunia kesehatan, dalam hal ini membuat beberapa penelitian pembangunan, terutama membantu beberapa saudara kami yang mungkin membutuhkan perangkat, seperti alat bantu pernapasan," katanya.
Tim mengembangkan perangkat respirator pemurni udara bertenaga (PAPR) sebagai pelengkap untuk Peralatan Pelindung Pribadi (APD), alat ini dibuat dengan memodifikasi dari perangkat mask selam lengkap dengan saluran inspirasional dan kedaluwarsa dengan sensor deteksi tekanan.
Inspirasi dan pertukaran bertujuan untuk memberikan pernapasan yang menyesuaikan dengan irama pernapasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri.
"Alat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis di rumah sakit di Indonesia dengan komunikasi mini dan peralatan minum tanpa membuka master. Sekitar 80% komponen dalam prototipe peralatan ini menggunakan sebagian besar peralatan produksi domestik (PPDN)," Yohanes dikatakan.
Dia mengakui bahwa prototipe ini terus tumbuh dan dalam waktu dekat untuk mendapatkan sertifikat standar perangkat medis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Pusat Keamanan Fasilitas Kesehatan). Ventilator dan alat PAPR mengatakan bahwa pengembangan perangkat medis ini memiliki dukungan penuh dari kepemimpinan kampus.
Kursus Robot: SariTeknologi
Comments
Post a Comment